MAKALAH
FOSIL DAN ARTEPAK
SEBAGAI BUKTI SEJARAH
PERADABAN
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat
mengikuti Ujian Nasional ( UN )
Tahun Pelajaran
2015 – 2016

Disusun
Oleh :
Nama :
NEVILLE CAVENDISH
NIS :
Kelas :
Program : IPS
PERKUMPULAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR dan
MENENGAH PGRI
( PPLP
DIKDASMEN PGRI )
SMA PGRI CIDAUN
Alamat : Jln. Patriot No.10 Desa Cimaragang Kec. Cidaun Kab. Cianjur
( 43275 )
LEMBAR
PENGESAHAN
FOSIL dan
ARTEPAK SEBAGAI BUKTI
SEJARAH PERADABAN
MANUSIA PURBA
DI INDONESIA
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat mengikuti
Ujian Nasional
( UN )
Tahun Pelajaran
2015 – 2016
Penyusun
:
Nama :
NEVILLE CAVENDISH
NIS :
Kelas :
Program : IPS
Makalah ini disyahkan oleh
Mengetahui
Kepala Sekolah Pembimbing
............................................... .........................................
ABSTRAK
Zaman praaksara disebut juga zaman nirleka, artinya
zaman sebelumnya manusia mengenal tulisan (
nir ) artinya tidak, dan leka artinya tulisan ( aksara ). Kemudian peradaban
manusia diklasifikasikan lagi kedalam tiga pembabakan manusia pada zaman batu (
batu muda, batu tengah, dan batu tua ). Zaman logam dan zaman besi.
Manusia purba yang ada di indonesia diantaranya ada
Menganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus ( Pithecanthropus erectus,
Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Soloensis ) Homo ( Homo
Soloensis, Homo Wajakensis dan Homo Sapien ).
Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk
hidup yang menjadi batu atau mineral. Artepak adalah peralatan yang dibuat oleh
manusia purba untuk membantu kelangsungan hidupnya.
MOTTO
“ Cintailah kekasihmu secara wajar, boleh jadi akan
menjadi musuhmu, Bencilah orang yang kamu benci secara wajar boleh jadi dihari
lain akan menjadi cintamu ”.
“ Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan
hari esok adalah harapan “.
“ Janganlah larut dalam suatu kesedihan karena masih
ada hari esok yang menyongsong dengan sejuta kebahagiaan “.
“ Manusia tidak selamanya benar dan tidak selamanya
salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang
lain atas kekeliruan diri sendiri “.
“ Harapan kosong itu menyakitkan daripada kenyataan
yang pahit sekalipun “.
Makalah ini
dipersembahkan
untuk Bapak
Ibu/Guru,Orang tua
serta siswa siswi
SMA PGRI
RIWAYAT HIDUP
Nama : NEVILLE CAVENDISH
Tempat/tanggal
lahir :
Jenis
Kelamin :
Agama : Islam
Alamat :
Riwayat
Pendidikan
SD :
SMP :
SMA :
Nama
Orang Tua
Ayah :
Ibu :
Alamat Orang Tua :
Pekerjaan Orang Tua
Ayah :
Ibu :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat allah SWT, karena berkat curahan limpahan rahmat dan hidayahnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini, sebagai salah satu syarat untuk bisa
mengikuti Ujian Nasional ( UN )
Dalam
kesempatan ini selaku penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat.
Bpk. Wahyu Wirawan S.pd,M.pd selaku kepala sekolah
SMA PGRI CIDAUN, Bpk. Apar Hermawan A.md, selaku pembimbing dalam penyusunan
makalah ini, Kepada Bpk. Imam Budiarto selaku wali kelas, kepada Bpk / Ibu guru
dan staf TU SMA PGRI CIDAUN, Kepada orang tua penulis dan juga keluarga besar
penulis yang telah membantu baik dari segi moril dan materil, dan kepada
rekan-rekan, juga sahabat yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi
pembahasan atau penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya bisa membangun kearah yang lebih baik, untuk menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
DAFTAR
ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan ..................................................................
Abstrak .......................................................................................
Motto .........................................................................................
Riwayat Hidup ..........................................................................
Halaman Judul
Lembar Pengesahan ..................................................................
Abstrak .......................................................................................
Motto .........................................................................................
Riwayat Hidup ..........................................................................
Kata Pengantar
..........................................................................
Daftar Isi
..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
........................................................
1.1.
Latar Belakang
.................................................................
1.2.
Rumusan Masalah
..........................................................
1.3.
Tujuan dan Manfaat ..........................................................
1.4.
Metodologi Penyusunan Makalah
....................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................
2.1.
Sejarah Perkembangan Manusia Purba di Indonesia
...........
2.1.1.
Jaman Prasejarah
.........................................................
2.1.2.
Pembagian Jaman Prasejarah
.....................................
2.2.
Macam-macam manusia Purba
..............................................
2.2.1.
Megantheropus Paleojavanicus
......................................
2.2.2.
Pithecanthropus
...............................................................
2.2.3.
Homo
.............................................................................
2.3.
Benda Peninggalan yang membuktikan keberadaan Manusia Purba di Indonesia ..
2.3.1.
Fosil
..................................................................................
2.3.2.
Artefak
..........................................................................
BAB III PENUTUP .....................................................................................
3.1.
Kesimpulan
...............................................................................
3.2.
Saran
........................................................................................
Daftar Pustaka
..........................................................................................
Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Berdasarkan teori Evolosus yang
dikemukakan oleh Charles Darwin, semua manusia berasal dari nenek moyang yang
sama itu manusia yang menyerupai kera atau ada beberapa sumber yang menyatakan
bahwa manusia berasal dari kera. Meskipun mengalami perdebatan yang begitu luar
biasa, namun teori Evolosus masih tetap dipercaya oleh sebagian ilmuan hingga
saat ini. Terlepas dari perdebatan Evolosus tersebut, dalam catatan sejarah
dengan jelas dikatakan bahwa manusia berdasarkan waktu perkembangannya terbagi
menjadi atas dua zaman atau zaman dimana manusia belum mengenal aksara atau
tulisan dan zaman sejarah atau zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan (
zaman praaksara dan aksara ). Kemudian peradaban manusia diklasifikasi lagi
kedalam tiga pembabakan manusia pada zaman batu ( batu muda, batu tengah, batu
tua ), zaman logam dan zaman besi atau disebut juga sebagai manusia purba.
Manusia purba merupakan jenis manusia
yang hidup dan berkembang jauh sebelum ditemukannya tulisan ( prasejarah ).
Manusia purba diyakini telah hidup dan mendiami bumi sekitar empat juta tahun
yang lalu. Perkembangan manusia purba tersebar keseluruh permukaan bumi seperti
Afrika,Amerika, dan Asia termasuk juga indonesia bahkan manusia purba indonesia
yang ditemukan kemudian menjadi tolak ukur perkembangan sejarah evolusi manusia
di Dunia seperti misalnya manusia jenis Meganthropus Paleojavanicus, jenis
Pithecanthropus Erectus dan sebagainya.
Oleh karena peradaban manusia mengalami
berbagai perjalanan yang begitu panjang pada masa lampau, maka tentu banyak
sekali peninggalan-peninggalan yang menjadi pendukung catatan sejarahnya di
masa lalu baik yang berupa fosil, artefak serta kebudayaan kebudayaan lainnya.
Berkaitan dengan ini, penulis mencoba melakukan perdekatan kajian kepada objek
manusia purba saja serta peninggalan apa saja yang mendukung serta membuktikan
keberadaan manusia purba tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1.
Seperti apa
sejarah dan perkembangan manusia purba yang ada di indonesia ?
1.2.2.
Jenis mausia
purba apa saja yang pernah hidup dan berkembang di indonesia ?
1.2.3.
Peninggalan apa
saja yang mendukung dan membuktikan keberadaan manusia purba di indonesia ?
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1.
Tujuan
Ø Untuk mengidentifikasi sejarah dan perkembangan
manusia purba yang ada di indonesia
Ø Untuk mengenali dan mengetahui jenis manusia purba
yang ada di indonesia
Ø Untuk mengetahui peninggalan yang mendukung dan
membuktikan keberadaan manusia purba di indonesia
1.3.2.
Manfaat
Manfaat penulisan makalah inibagi
penulis untuk mengetahui tentang fosil dan artefak sebagai bukti sejarah
peradaban manusia purba di indonesia. Sedangkan bagi pembaca agar lebih luas
mengetahui tentang fosil dan artefak.
1.4. Metodologi Penyusunan Makalah
1.4.1.
Metodologi
Observasi Lapangan
Jadi selaku penulis langsung terjun
kelapangan untuk memilih objek tertentu sebagai bahan pembuatan makalah.
1.4.2.
Metodologi Observasi
Pustaka
Jadi selaku penulis mencari materi dari
buku dan internet sebagai pembuatan makalah.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah
Perkembangan Manusia Purba di Indonesia
2.1.1. Zaman
Prasejarah
Jauh sebelum hidup manusia sekarang ini
dibumi telah hidup manusia purba dengan peradaban yang sangat sederhana. Zaman
saat manusia purba hidup dinamakan zaman prasejarah atau praaksara. Zaman
praaksara disebut juga zaman nirleka,
artinya zaman sebelum manusia mengenal tulisan ( nir ) artinya tidak, dan
leka artinya tulisan ( aksara ).
Penemuan zaman prasejarah belum dapat diketahui secara pasti. Namun berdasarkan
teori Evolosus yang dikembangkan oleh Charles Darwin, semua manusia berasal dari
nenek moyang yang sama yaitu manusia yang menyerupai kera atau ada beberapa
sumber yang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Terlepas dari
perdebatan Evolosus, dalam catatan sejarah dengan jelas dikatakan bahwa manusia
berdasarkan waktu perkembangannya terbagi atas dua zaman dimana manusia belum
mengenal aksara atau tulisan dan zaman sejarah dimana manusia sudah mengenal
tulisan ( zaman praaksara dan akasara ).
Manusia baru muncul dipermukaan bumi
pertama kali kira-kira tiga juta tahun yang lalu, tepatnya pada masa pleistosen,
pada masa ini keadaan manusia berubah-ubah, perubahan itu terjadi karena naik
turunnya suhu udara dan panas dingin. Perubahan yang besar terjadi beberapa
kali dan diperkirakan baru berakhir 20.000 tahun yang lalu. Disamping suhu
udara, perubahan keadaan alam di permukaan bumi juga disebabkan oleh peristiwa-peristiwa
seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, meluasnya Es, dan mencairkan Es yang
menyebabkan naik turunnya.
2.1.2. Pembagian
Zaman Prasejarah
A. Zaman Batu
a)
Zaman
Paleolithikum ( zaman batu tua )
Pada masa ini
kehidupan manusia masih berpindah-pindah ( nomaden ). Alat-alat terbuat dari
batu yang masih kasat dan belum di asah. Alat yang digunakan antara lain, kapak
genggam, kapak perimbas, dan alat-alat serpih. Zaman batu tua ini berlangsung
selama kala pleistosen. Zaman ini berlangsung kurang lebih 60.000 tahun.
Perkembangan pada zaman Glasial dan Interglasial datang silih berganti.
v Peninggalan Kebudayaan
Ø Kebudayaan Pacitan
Alat-alat batu ditemukan oleh Van
Keoningswald, pada tahun 1935 di basoko, Jawa Timur. Alat ini berupa kapak
genggam, kapak primbas, kapak penetak, dan flake. Alat-alat batu tersebut berasal
dari lapisan pleistosen tengah.
Ø Kebudayaan ngandong
Alat-alat zaman ini ditemukan di
ngandong dekat ngawi Jawa Timur. Alat ini berupa kapak genggam dan flake.
Disamping itu pula pada kebudayaan ngandong ditemukan alat-alat dari tanduk.
Alat dari tulang tersebut berupa atau penusuk ( belah ), ujung tombak dengan
gergaji pada kedua sisisnya.
b)
Zaman
Mesolithikum ( zaman batu madya )
Manusia sudah
mulai menetap dan mengenal kepercayaan. Alat-alat terbuat dari batu yang sudah
dihaluskan. Contoh alat-alat yang digunakan yaitu kapak sumatera atau pebble.
Zaman ini berlangsung pada kala Holosen. Perkembangan budaya pada zaman ini
lebih cepat karena mereka berasal dalam kategori manusia cerdas.
v Peninggalan Kebudayaan
Ø Kebudayaan tulang sampung
Ø Kebudayaan toala
Ø Kebudayaan kapak genggam.
c)
Zaman
Neolithikum ( zaman batu baru )
Pada zaman ini
alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan. Contoh alat yang digunakan
adalah kapak persegi dan kapak lonjong. Manusia sudah menetap dan bercocok
tanam. Telah manganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Perkembangan pada
zaman ini sudah sangat maju apabila dibandingkan dengan zaman-zaman sebelumnya.
Hal ini disebabkan adanya migrasi secara bergelombang penduduk proto-melayu dari
yunan, Cina Selatan ke Asia Tenggara termasuk ke Indonesia.
v Peninggalan Kebudayaan
Ø Kapak Persegi
Ø Kapak Lonjong
Ø Gerabah
d)
Zaman Megalithikum
( zaman batu besar )
Zaman Megalithikum
berkaitan dengan kepercayaan yang berkembang pada masa itu yaitu animisme dan
dinamisme. Hasil kebudayaan antara lain yaitu :
Ø Menhir
Menhir yaitu tiang atau tugu batu yang terbuat
dari batu tunggal dan di tempatkan pada suatu tempat.
Ø Punden Berundak
Punden Berundak adalah bangunan pemujaan
yang bertingkat-tingkat ( berundak-undak ). Tempat ini banyak ditemukan di
ciloso sukabumi.
Ø Dolmen
Dolmen adalah meja batu sebagai tempat
sesaji. Ada dolmen yang berkakian menhir, seperti yamg di temukan di Pasemah,
Sumatera Selatan. Ada pula dolmen yang juga digunakan untuk kubur batu seperti
yang ditemukan di Bondowoso dan di merawan jember Jawa Timur.
Ø Kubur Peti Batu
Kubur Peti Batu adalah peti jenazah yang
terpendam didalam tanah berbentuk persegi panjang dan sisi-sisinya terbuat dari
lempengan-lempengan batu. Kubur peti batu banyak ditemukan dikuningan, Jawa Barat.
Ø Sarkofagus
Sarkofagus atau keranda adalah peti
jenazah yang terbentuk seperti tulang atau lesung, tetapi mempunyai tutup.
Sarkafogus banyak di temukan di bali dan di sumatera barat.
Ø Waruga
Waruga adalah peti jenazah yang kecil
yang terbentuk kubus dan di tutupi dengan batu lain yang selalu berbentuk atap
rumah. Waruga banyak ditemukan di mahasa.
Ø Arca Batu
Arca-arca tersebut banyak ditemukan di
sumatera selatan di teliti oleh Van Heine Geldren, arca-arca tersebut
menggambarkan manusia dan binatang, seperti gajah, harimau, babi, rusa dan
kera.
B. Zaman Logam
Pada
zaman logam penduduk nusantara telah mampu mengolah dan melebur logam,
kepandaian ini diperoleh setelah mereka menerima pengaruh kebudayaan dongson.
Disebut zaman logam karena sebagian besar alat terbuat dari logam. Zaman logam
dibedakan menjadi 2 yaitu :
a)
Zaman Perunggu
Disebut dengan
zaman perunggu karena pada zaman ini dihasilkan peralatan kehidupan yang dari
perunggu, yaitu campuran antara timah dan tembaga. Peralatan yang ditinggalkan
antara lain nekara, moko, kapak corong, arca perunggu, bejana perunggu dan
perhiasan perunggu.
b)
Zaman Tembaga
Indonesia tidak
mengalami zaman tembaga. Hasil ini membuktikan dengan tidak ditemukannya
kehidupan peninggalan-peninggalan benda tembaga purba di indoesia. Setelah
zaman perunggu indonesia langsung memasuki zaman besi.
C. Zaman Besi
Pada zaman ini manusia telah dapat
mengelolah bijih-bijih besi untuk membuat peralatan-peralatan yang dibutuhkan
manusia itu sendiri. Tingkat kehidupan pada zaman ini sudah jauh lebih baik
dari tingkat kehidupan zaman sebelumnya.
Alat-alat yang dihasilkan pada zaman
besi berasal dari logam besi yang dilelehkan dan masih agak kasar. Contoh alat
yang ditinggalkan antara lain tombak, mata bajak, mata panah, cangkul dan
sabit. Benda-benda peninggalan yang terbuat dari besi sangat jarang ditemukan
sebab telah termakan oleh pelapukan dan berkarat.
2.2 Macam-macam Manusia Purba
2.2.1. Meganthropus
Paleojavanicus
Meganthropus berasal dari kata mega (
besar ), Anthropus ( manusia ), Paleo ( tertua) dan javanicus ( dari Jawa ).
Jadi Meganthropus berarti manusia besar tertua dari Jawa. Ditemukan oleh Van
Keoningswald di sangiran pada tahun 1936. Berumur lebih dari 2 juta tahun yang
lalu. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya
beberapa tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang
ditemukan di sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 juta tahun yang lalu.
Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus
a)
Mempunyai
tonjolan panjang dibelakang kepala.
b)
Bertulang pipi
tebal dengan tonjolan kening mencolok.
c)
Tidak mempunyai
dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
d)
Mempunyai otot
kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
e)
Makanannya berupa
tumbuh-tumbuhan.
2.2.2. Pithecanthropus
Manusia
purba jenis ini merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di
Indonesia. Manusia ini juga disebut manusia berjalan tegak. Memiliki umur yang
bervariasi diperkirakan hidup antara 30.000 sampai dengan 2 juta tahun yang
lalu. Pithencanthropus dibedakan menjadi 3 yaitu :
A.
Pithecanthropus
Erectus
Pithecanthropus Erectus
dan sebagainya juga homo erectus yaitu manusia kera yang berjalan tegak.
Memiliki tulang paha, tulang rahang, geraham tengkorak. Ditemukan oleh Eugene
Dubois pada tahun 1891 di desa Trinil, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa tulang
rahang atas tengkorak, dan tulang kaki.
B.
Pithecanthropus
Mojokertensis
Pithecanthropus
Mojokertensis artinya manusia kera yang berasal dari Mojokerto fosilnya berupa
anak-anak, Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Van Keoningswald pada
tahun 1936-1941 di daerah perning, Mojokerto.
C.
Pithecanthropus
Soloensis
Pithecanthropus
Soloensis ditemukan di dua tempat terpisah oleh Van Keoningswald dan
Oppernoorth di ngandong dan sangeran antara tahun 1931-1933. Fosilnya yang
ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kening.
Ciri-ciri
Pithecanthropus Soloensis
a)
Memiliki tinggi
tubuh antara 165-180 Cm.
b)
Badan tegap,
namun tidak setegap Meganthropus.
c)
Volume otak
berkisar antara 750-1350 Cc.
d)
Tonjolan kening
besar dan tidak berdagu.
e)
Hidung besar dan
tidak berdagu.
f)
Mempunyai tulang
yang kuat dan geraham yang besar.
g)
Makanan berupa
tumbuhan dan daging hewan buruan.
2.2.3. Homo
Manusia Purba dari jenis Homo adalah
jenis manusia purba yang berumur paling muda. Fosil manusia purba jenis ini
diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 SM. Dari volume otaknya sudah
menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia purba ini sudah
merupakan manusia ( Homo ) dan bukan lagi manusia kera ( Pithencantropus ).
Homo merupakan manusia purba yang memiliki fikiran yang cerdas, di indonesia
sendiri ditemukan 3 jenis manusia purba dari jenis homo yaitu :
A.
Homo Soloensis
Ditemukan oleh Van Keoningswald di desa
ngandong lembah begawan solo tahun 1931-1934. Fosilnya ini berupa tengkorak,
tulang rahang dan gigi. Manusia jenis ini lebih tinggi tingkatannya bila di bandingkan
dengan manusia jenis Pithecantropus Erectus.
B.
Homo Wajakensis
Ditemukan oleh Eugene Dubois di Wajak,
Tulung Agung, Jawa Timur pada tahun 1889. Fosil yang ditemukan antara lain
berupa tengkorak, rahang atas dan rahang bawah, tulang kering, serta tulang
paha. Homo Wajakensis memiliki tingkat kesempurnaan yang lebih tinggi daripada
pithecantropus erectus. Termasuk juga dalam homo sapien.
C.
Homo Sapien
Homo Sapien berasal dari kata homo (
manusia ) dan sapien ( cerdas ). Jadi homo sapien berarti manusia cerdas, homo
sapien ini hidup di zaman holisin. Homo sapien merupakan jenis manusia purba
yang memiliki bentuk tubuh yang sempurna seperti manusia sekarang. Para
peneliti menganggap jenis homo sapien ini yang menjadi nenek moyang
bangsa-bangsa di dunia yang berasal dari yunan daratan cina selatan dan
menyebar di kepulauan Indonesia pada tahun 1.500 SM.
Ciri-ciri manusia purba homo
a)
Memiliki bentuk
tubuh yang hampir sama dengan bentuk tubuh manusia pada zaman sekarang.
b)
Banyak
meninggalkan benda-benda budaya.
c)
Memiliki
kehidupan sederhana.
2.3. Benda peninggalan yang membuktikan keberadaan
manusia purba di Indonesia
Sebuah paradigma atau kisah sejarah
tidak akan menjadi fakta sejak bila tidak disertai bukti sejarahnya. Begitupun
dengan sejarah peradaban manusia purba tentu ada bukti sejarahnya sendiri.
Secara umum bukti sejarah yang menunjukan
bahwa manusia purba itu bener-bener ada salah satunya dapat di identifikasi
melalui 2 peninggalan yaitu peninggalan yang berbentuk fosil dan yang berbentuk
artepak.
2.3.1 Fosil
Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas
makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa
hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sadimen. Fosil dapat ditemukan
ditemukan melalui proses penggalian ( ekskapasi ). Fosil yang dapat memberi
petunjuk melalui kehidupan purba di zaman prasejarah dinamakan fosil pandu (
left fosil ).
Oleh
para pakar-pakar dibedakan menjadi beberapa fosil. Ada fosil batu biasa, yaitu
fosil yang terbentuk dalam batu ambar. Fosil Ter yaitu seperti yang terbentuk
di sumur Tar Ia Brea di kalifornia. Hewan dan tumbuhan yang dikirai sudah punah
ternyata masih ada disebut fosil. Ilmu yang mempelajari fosil adalah
Paleontologi.
A.
Secara singkat
definisi fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1.
Organisme
mempunyai organ tubuh yang keras.
2.
Mengalami
pemosilan.
3.
Terlepas dari
bakteri pembusuk.
4.
Terjadi secara
alamiah.
5.
Mengandung kadar
oksigen dalam jumlah yang sedikit.
6.
Umurnya lebih dari
10.000 tahun yang lalu.
B.
Proses
terbentuknya Fosil
Fosil
terbentuk dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah hidup. Hal
ini sering terjadi ketika tumbuhan terkubur dalam kondisi yang bebas oksigen.
Fosil yang ada jarang terawetkan dalam bentuknya yang asli. Dalam beberapa
kasus, kandunagan mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa-sisanya terlarut
semua sehingga digantikan dengan cetakan.
Kebanyakan
fosil ditemukan dalam batuan enolapan ( sadimen ) yang permukaannya terbuka.
Batu karang yang banyak mengandung fosil disebut fosiliterus. Tipe-tipe fosil
yang terkandung didalam batuan tergantung dari tipe lingkungan sadimen secara
alamiah terendapkan. Sadimen laut, dari garis pantai, dan laut dangkal,
biasanya mengandung paling banyak fosil.
Fosil
penting untuk memahami sejarah batuan sadimen bumi. Subdisivi dari waktu
biologi dan kecocokannya dengan lapisan batuan tergantung pada fosil organisme
berubah sesuai dengan berjalannya waktu. Perubahan ini digunakan untuk menandai
periode waktu. Sebagai contoh, batuan yang mengandung fosil graptolit harus
diberi tanggal dari era paleozolikum. Persebaran geografi fosil membuktikan
para ahli biologi untuk mencocokan susunan batuan dari bagian-bagian di dunia
2.3.2. Artefak
Artefak adalah peralatan yang dibuat oleh
manusia purba untuk membantu kelangsungan hidupnya. Artefak atau Artipact
merupakan benda arkeologi atau peninggalan benda-benda bersejarah yaitu semua
benda yang dibuat atau di modifikasi oleh manusia yang dapat di pindahkan.
Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti, dan
kertas-kertas, senjata-senjata logam ( anak panah, mata panah ) Terracotta dan
tanduk binatang. Barang yang bersejarah ini sangatlah penting untuk diletakan
di museum sehingga semua orang dapat melihat dan mempelajarinya.
Artefak
dalam arkeologi mengandung pengertian benda ( bahan alam yang jelas di buat
oleh ( tangan ) manusia atau jelas menampakan ( Observable ) adanya jejak-jejak
batuan manusia adanya ( bukan benda alamiah semata ). Melaluitehnologi
pengurangan dan penambahan pada benda alam tersebut.
Ciri-ciri
penting dalam konsep artefak adalah bahwa benda ini dapat bergerak atau dapat
dipindahkan ( Mopable ) oleh tangan manusia dengan mudah ( Relatif ) tanpa
merusak dan menghancurkan bentuknya.
BAB 3
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Zaman
pada saat manusia purba hidup dinamakan zaman prasejarah atau praaksara. Zaman
praaksara juga disebut Nirkela, artinya zaman sebelum manusia mengenal tulisan
( Nir ) artinya tidak, dan Leka artinya tulisan ( aksara ). Penemuan zaman
prasejarah belum diketahui secara pasti. Namun berdasarkan teori Evolosus yang
di kembangkan oleh Charles Darwin, semua manusia berasal dari nenek moyang yang
sama yaitu manusia yang menyerupai kera. Kemudia peradaban manusia
diklasifikasikan lagi kedalam tiga pembabakan manusia pada zaman batu ( batu
muda, batu tengah, dan batu tua ). Zaman logam dan zaman besi atau disebut juga
sebagai manusia purba.
Macam-macam
manusia purba yang ada di Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu, Meganthropus
Paleojavanicus yang berarti manusia purba besar tertua dari Jawa.
Pithecanthropus ( Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus mojokertensis,
Pithecanthropus soloensis ) yaitu manusia kera yang berjalan tegak. Homo adalah
jenis manusia purba yang berumur paling muda ( homo soloensis, homo wajakensis
dan homon sapien ).
Fosil
adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral.
Fosil dapat ditemukan melalui proses penggalian ( ekskapasi ), fosil yang dapat
memberi petunjuk mengenai kehidupan purba zaman prasejarah dinamakan fosil
pandu ( Left fosil ). Artefak adalah peralatan yang dibuat oleh manusia purba
untuk membantu kelangsungan hidupnya.
3.2.
Saran
Tulisan tentang fosil dan artefak
sebagai bukti sejarah peradaban manusia purba di Indonesia ini masih banyak
kekurangan, namun demikian ini adalah usaha belajar dari penulis untuk memahami
dan mengenal fosil dan artefak yang membuktikan sejarahnya di Indonesia. Karena itu penulis , mohon
kritik dan sarannya yang bersifat membangun agar sebagai generasi muda kita
tidak melupakan sejarah peradaban bangsa kita sendiri, khususnya dalam mengenal
dan memahami tentang adanya fosil dan artefak sebagai bukti peradaban manusia
purba di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://nevillecavendish.blogspot.co.id/2015/12/makalah-tentang-manusia-purba-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Lestarikan Alam Semesta