Minggu, 27 Desember 2015

Makalah tentang Manusia Purba di Indonesia



MAKALAH
FOSIL DAN ARTEPAK SEBAGAI BUKTI SEJARAH
PERADABAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA



Diajukan  untuk memenuhi salah satu syarat
mengikuti Ujian Nasional ( UN  )
Tahun Pelajaran  2015 – 2016













      Disusun Oleh :
Nama               :  NEVILLE CAVENDISH
NIS                 : 
Kelas               : 
Program           :  IPS



PERKUMPULAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR dan MENENGAH PGRI
( PPLP  DIKDASMEN  PGRI )
SMA PGRI CIDAUN
Alamat : Jln. Patriot  No.10 Desa Cimaragang  Kec. Cidaun Kab. Cianjur
( 43275 )












LEMBAR  PENGESAHAN

FOSIL  dan  ARTEPAK  SEBAGAI  BUKTI  SEJARAH  PERADABAN
MANUSIA  PURBA  DI  INDONESIA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti
Ujian Nasional  ( UN )

Tahun Pelajaran  2015 – 2016




Penyusun  :
Nama               :  NEVILLE CAVENDISH
NIS                 : 
Kelas               : 
Program           :  IPS





Makalah ini disyahkan oleh





Mengetahui

Kepala Sekolah                                                           Pembimbing




...............................................                                    .........................................






















ABSTRAK


Zaman praaksara disebut juga zaman nirleka, artinya zaman sebelumnya manusia mengenal tulisan (  nir ) artinya tidak, dan leka artinya tulisan ( aksara ). Kemudian peradaban manusia diklasifikasikan lagi kedalam tiga pembabakan manusia pada zaman batu ( batu muda, batu tengah, dan batu tua ). Zaman logam dan zaman besi.



Manusia purba yang ada di indonesia diantaranya ada Menganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus ( Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Soloensis ) Homo ( Homo Soloensis, Homo Wajakensis dan Homo Sapien ).



Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Artepak adalah peralatan yang dibuat oleh manusia purba untuk membantu kelangsungan hidupnya.
































MOTTO

“ Cintailah kekasihmu secara wajar, boleh jadi akan menjadi musuhmu, Bencilah orang yang kamu benci secara wajar boleh jadi dihari lain akan menjadi cintamu ”.

“ Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan “.

“ Janganlah larut dalam suatu kesedihan karena masih ada hari esok yang menyongsong dengan sejuta kebahagiaan “.

“ Manusia tidak selamanya benar dan tidak selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri “.

“ Harapan kosong itu menyakitkan daripada kenyataan yang pahit sekalipun “.




Makalah ini dipersembahkan
untuk Bapak Ibu/Guru,Orang tua
serta siswa siswi
SMA PGRI







































RIWAYAT HIDUP


Nama                                       :  NEVILLE CAVENDISH
Tempat/tanggal lahir               : 
Jenis Kelamin                          : 
Agama                                     :  Islam
Alamat                                                : 

Riwayat Pendidikan

SD                                           : 
SMP                                        : 
SMA                                       : 

Nama Orang Tua

Ayah                                       : 
Ibu                                           : 
Alamat Orang Tua                  : 

Pekerjaan Orang Tua

Ayah                                       : 
Ibu                                           : 






























KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT, karena berkat curahan limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, sebagai salah satu syarat untuk bisa mengikuti Ujian Nasional ( UN )


            Dalam kesempatan ini selaku penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat.
Bpk. Wahyu Wirawan S.pd,M.pd selaku kepala sekolah SMA PGRI CIDAUN, Bpk. Apar Hermawan A.md, selaku pembimbing dalam penyusunan makalah ini, Kepada Bpk. Imam Budiarto selaku wali kelas, kepada Bpk / Ibu guru dan staf TU SMA PGRI CIDAUN, Kepada orang tua penulis dan juga keluarga besar penulis yang telah membantu baik dari segi moril dan materil, dan kepada rekan-rekan, juga sahabat yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.


            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, baik dari segi pembahasan atau penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya bisa membangun kearah yang lebih baik, untuk menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik dimasa yang akan datang.





































DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan  ..................................................................
Abstrak .......................................................................................
Motto  .........................................................................................
Riwayat Hidup  ..........................................................................
Kata Pengantar  ..........................................................................
Daftar Isi  ..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN  ........................................................
1.1.   Latar Belakang  .................................................................
1.2.   Rumusan Masalah  ..........................................................
1.3.   Tujuan dan Manfaat  ..........................................................
1.4.   Metodologi Penyusunan Makalah  ....................................
BAB II PEMBAHASAN  ............................................................
2.1. Sejarah Perkembangan Manusia Purba di Indonesia  ...........
2.1.1. Jaman Prasejarah  .........................................................
2.1.2. Pembagian Jaman Prasejarah  .....................................
2.2. Macam-macam manusia Purba  ..............................................
2.2.1. Megantheropus Paleojavanicus  ......................................
2.2.2. Pithecanthropus  ...............................................................
2.2.3. Homo  .............................................................................
2.3. Benda Peninggalan yang membuktikan keberadaan Manusia Purba di Indonesia  ..
2.3.1. Fosil  ..................................................................................
2.3.2. Artefak  ..........................................................................
BAB III PENUTUP  .....................................................................................
3.1. Kesimpulan  ...............................................................................
3.2. Saran  ........................................................................................
Daftar Pustaka  ..........................................................................................
Lampiran-lampiran 































BAB I
PENDAHULUAN



1.1.   Latar Belakang
Berdasarkan teori Evolosus yang dikemukakan oleh Charles Darwin, semua manusia berasal dari nenek moyang yang sama itu manusia yang menyerupai kera atau ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Meskipun mengalami perdebatan yang begitu luar biasa, namun teori Evolosus masih tetap dipercaya oleh sebagian ilmuan hingga saat ini. Terlepas dari perdebatan Evolosus tersebut, dalam catatan sejarah dengan jelas dikatakan bahwa manusia berdasarkan waktu perkembangannya terbagi menjadi atas dua zaman atau zaman dimana manusia belum mengenal aksara atau tulisan dan zaman sejarah atau zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan ( zaman praaksara dan aksara ). Kemudian peradaban manusia diklasifikasi lagi kedalam tiga pembabakan manusia pada zaman batu ( batu muda, batu tengah, batu tua ), zaman logam dan zaman besi atau disebut juga sebagai manusia purba.

Manusia purba merupakan jenis manusia yang hidup dan berkembang jauh sebelum ditemukannya tulisan ( prasejarah ). Manusia purba diyakini telah hidup dan mendiami bumi sekitar empat juta tahun yang lalu. Perkembangan manusia purba tersebar keseluruh permukaan bumi seperti Afrika,Amerika, dan Asia termasuk juga indonesia bahkan manusia purba indonesia yang ditemukan kemudian menjadi tolak ukur perkembangan sejarah evolusi manusia di Dunia seperti misalnya manusia jenis Meganthropus Paleojavanicus, jenis Pithecanthropus Erectus dan sebagainya.

Oleh karena peradaban manusia mengalami berbagai perjalanan yang begitu panjang pada masa lampau, maka tentu banyak sekali peninggalan-peninggalan yang menjadi pendukung catatan sejarahnya di masa lalu baik yang berupa fosil, artefak serta kebudayaan kebudayaan lainnya. Berkaitan dengan ini, penulis mencoba melakukan perdekatan kajian kepada objek manusia purba saja serta peninggalan apa saja yang mendukung serta membuktikan keberadaan manusia purba tersebut.






1.2.  Rumusan Masalah
1.2.1.           Seperti apa sejarah dan perkembangan manusia purba yang ada di indonesia ?
1.2.2.           Jenis mausia purba apa saja yang pernah hidup dan berkembang di indonesia ?
1.2.3.           Peninggalan apa saja yang mendukung dan membuktikan keberadaan manusia purba di indonesia ?

1.3.  Tujuan dan Manfaat
1.3.1.           Tujuan
Ø  Untuk mengidentifikasi sejarah dan perkembangan manusia purba yang ada di indonesia
Ø  Untuk mengenali dan mengetahui jenis manusia purba yang ada di indonesia
Ø  Untuk mengetahui peninggalan yang mendukung dan membuktikan keberadaan manusia purba di indonesia
1.3.2.           Manfaat
Manfaat penulisan makalah inibagi penulis untuk mengetahui tentang fosil dan artefak sebagai bukti sejarah peradaban manusia purba di indonesia. Sedangkan bagi pembaca agar lebih luas mengetahui tentang fosil dan artefak.

1.4.  Metodologi Penyusunan Makalah
1.4.1.           Metodologi Observasi Lapangan
Jadi selaku penulis langsung terjun kelapangan untuk memilih objek tertentu sebagai bahan pembuatan makalah.
1.4.2.           Metodologi Observasi Pustaka
Jadi selaku penulis mencari materi dari buku dan internet sebagai pembuatan makalah.




























BAB 2
PEMBAHASAN


2.1. Sejarah Perkembangan Manusia Purba di Indonesia
2.1.1. Zaman Prasejarah
Jauh sebelum hidup manusia sekarang ini dibumi telah hidup manusia purba dengan peradaban yang sangat sederhana. Zaman saat manusia purba hidup dinamakan zaman prasejarah atau praaksara. Zaman praaksara disebut juga  zaman nirleka, artinya zaman sebelum manusia mengenal tulisan ( nir ) artinya tidak, dan leka  artinya tulisan ( aksara ). Penemuan zaman prasejarah belum dapat diketahui secara pasti. Namun berdasarkan teori Evolosus yang dikembangkan oleh Charles Darwin, semua manusia berasal dari nenek moyang yang sama yaitu manusia yang menyerupai kera atau ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Terlepas dari perdebatan Evolosus, dalam catatan sejarah dengan jelas dikatakan bahwa manusia berdasarkan waktu perkembangannya terbagi atas dua zaman dimana manusia belum mengenal aksara atau tulisan dan zaman sejarah dimana manusia sudah mengenal tulisan ( zaman praaksara dan akasara ).
Manusia baru muncul dipermukaan bumi pertama kali kira-kira tiga juta tahun yang lalu, tepatnya pada masa pleistosen, pada masa ini keadaan manusia berubah-ubah, perubahan itu terjadi karena naik turunnya suhu udara dan panas dingin. Perubahan yang besar terjadi beberapa kali dan diperkirakan baru berakhir 20.000 tahun yang lalu. Disamping suhu udara, perubahan keadaan alam di permukaan bumi juga disebabkan oleh peristiwa-peristiwa seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, meluasnya Es, dan mencairkan Es yang menyebabkan naik turunnya.
2.1.2. Pembagian Zaman Prasejarah
A. Zaman Batu
a)      Zaman Paleolithikum ( zaman batu tua )
Pada masa ini kehidupan manusia masih berpindah-pindah ( nomaden ). Alat-alat terbuat dari batu yang masih kasat dan belum di asah. Alat yang digunakan antara lain, kapak genggam, kapak perimbas, dan alat-alat serpih. Zaman batu tua ini berlangsung selama kala pleistosen. Zaman ini berlangsung kurang lebih 60.000 tahun. Perkembangan pada zaman Glasial dan Interglasial datang silih berganti.




v  Peninggalan Kebudayaan
Ø  Kebudayaan Pacitan
Alat-alat batu ditemukan oleh Van Keoningswald, pada tahun 1935 di basoko, Jawa Timur. Alat ini berupa kapak genggam, kapak primbas, kapak penetak, dan flake. Alat-alat batu tersebut berasal dari lapisan pleistosen tengah.
Ø Kebudayaan ngandong
Alat-alat zaman ini ditemukan di ngandong dekat ngawi Jawa Timur. Alat ini berupa kapak genggam dan flake. Disamping itu pula pada kebudayaan ngandong ditemukan alat-alat dari tanduk. Alat dari tulang tersebut berupa atau penusuk ( belah ), ujung tombak dengan gergaji pada kedua sisisnya.
b)      Zaman Mesolithikum ( zaman batu madya )
Manusia sudah mulai menetap dan mengenal kepercayaan. Alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan. Contoh alat-alat yang digunakan yaitu kapak sumatera atau pebble. Zaman ini berlangsung pada kala Holosen. Perkembangan budaya pada zaman ini lebih cepat karena mereka berasal dalam kategori manusia cerdas.
v  Peninggalan Kebudayaan
Ø Kebudayaan tulang sampung
Ø Kebudayaan toala
Ø Kebudayaan kapak genggam.
c)      Zaman Neolithikum ( zaman batu baru )
Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan. Contoh alat yang digunakan adalah kapak persegi dan kapak lonjong. Manusia sudah menetap dan bercocok tanam. Telah manganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Perkembangan pada zaman ini sudah sangat maju apabila dibandingkan dengan zaman-zaman sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya migrasi secara bergelombang penduduk proto-melayu dari yunan, Cina Selatan ke Asia Tenggara termasuk ke Indonesia.
v  Peninggalan Kebudayaan
Ø  Kapak Persegi
Ø  Kapak Lonjong
Ø  Gerabah





d)     Zaman Megalithikum ( zaman batu besar )
Zaman Megalithikum berkaitan dengan kepercayaan yang berkembang pada masa itu yaitu animisme dan dinamisme. Hasil kebudayaan antara lain yaitu :
Ø  Menhir
Menhir yaitu tiang atau tugu batu yang terbuat dari batu tunggal dan di tempatkan pada suatu tempat.
Ø  Punden Berundak
Punden Berundak adalah bangunan pemujaan yang bertingkat-tingkat ( berundak-undak ). Tempat ini banyak ditemukan di ciloso sukabumi.
Ø  Dolmen
Dolmen adalah meja batu sebagai tempat sesaji. Ada dolmen yang berkakian menhir, seperti yamg di temukan di Pasemah, Sumatera Selatan. Ada pula dolmen yang juga digunakan untuk kubur batu seperti yang ditemukan di Bondowoso dan di merawan jember Jawa Timur.
Ø  Kubur Peti Batu
Kubur Peti Batu adalah peti jenazah yang terpendam didalam tanah berbentuk persegi panjang dan sisi-sisinya terbuat dari lempengan-lempengan batu. Kubur peti batu banyak ditemukan dikuningan, Jawa Barat.
Ø  Sarkofagus
Sarkofagus atau keranda adalah peti jenazah yang terbentuk seperti tulang atau lesung, tetapi mempunyai tutup. Sarkafogus banyak di temukan di bali dan di sumatera barat.
Ø  Waruga
Waruga adalah peti jenazah yang kecil yang terbentuk kubus dan di tutupi dengan batu lain yang selalu berbentuk atap rumah. Waruga banyak ditemukan di mahasa.
Ø  Arca Batu
Arca-arca tersebut banyak ditemukan di sumatera selatan di teliti oleh Van Heine Geldren, arca-arca tersebut menggambarkan manusia dan binatang, seperti gajah, harimau, babi, rusa dan kera.





B. Zaman Logam
            Pada zaman logam penduduk nusantara telah mampu mengolah dan melebur logam, kepandaian ini diperoleh setelah mereka menerima pengaruh kebudayaan dongson. Disebut zaman logam karena sebagian besar alat terbuat dari logam. Zaman logam dibedakan menjadi 2 yaitu :
a)      Zaman Perunggu
Disebut dengan zaman perunggu karena pada zaman ini dihasilkan peralatan kehidupan yang dari perunggu, yaitu campuran antara timah dan tembaga. Peralatan yang ditinggalkan antara lain nekara, moko, kapak corong, arca perunggu, bejana perunggu dan perhiasan perunggu.
b)      Zaman Tembaga
Indonesia tidak mengalami zaman tembaga. Hasil ini membuktikan dengan tidak ditemukannya kehidupan peninggalan-peninggalan benda tembaga purba di indoesia. Setelah zaman perunggu indonesia langsung memasuki zaman besi.
C.  Zaman Besi
Pada zaman ini manusia telah dapat mengelolah bijih-bijih besi untuk membuat peralatan-peralatan yang dibutuhkan manusia itu sendiri. Tingkat kehidupan pada zaman ini sudah jauh lebih baik dari tingkat kehidupan zaman sebelumnya.
Alat-alat yang dihasilkan pada zaman besi berasal dari logam besi yang dilelehkan dan masih agak kasar. Contoh alat yang ditinggalkan antara lain tombak, mata bajak, mata panah, cangkul dan sabit. Benda-benda peninggalan yang terbuat dari besi sangat jarang ditemukan sebab telah termakan oleh pelapukan dan berkarat.

2.2 Macam-macam Manusia Purba
2.2.1. Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus berasal dari kata mega ( besar ), Anthropus ( manusia ), Paleo ( tertua) dan javanicus ( dari Jawa ). Jadi Meganthropus berarti manusia besar tertua dari Jawa. Ditemukan oleh Van Keoningswald di sangiran pada tahun 1936. Berumur lebih dari 2 juta tahun yang lalu. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya beberapa tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 juta tahun yang lalu.




Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus
a)      Mempunyai tonjolan panjang dibelakang kepala.
b)      Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening mencolok.
c)      Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.
d)     Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
e)      Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan.
2.2.2. Pithecanthropus
            Manusia purba jenis ini merupakan manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Manusia ini juga disebut manusia berjalan tegak. Memiliki umur yang bervariasi diperkirakan hidup antara 30.000 sampai dengan 2 juta tahun yang lalu. Pithencanthropus dibedakan menjadi 3 yaitu :
A.    Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Erectus dan sebagainya juga homo erectus yaitu manusia kera yang berjalan tegak. Memiliki tulang paha, tulang rahang, geraham tengkorak. Ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di desa Trinil, Jawa Timur. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang atas tengkorak, dan tulang kaki.
B.     Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus Mojokertensis artinya manusia kera yang berasal dari Mojokerto fosilnya berupa anak-anak, Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Van Keoningswald pada tahun 1936-1941 di daerah perning, Mojokerto.
C.     Pithecanthropus Soloensis
Pithecanthropus Soloensis ditemukan di dua tempat terpisah oleh Van Keoningswald dan Oppernoorth di ngandong dan sangeran antara tahun 1931-1933. Fosilnya yang ditemukan berupa tengkorak dan juga tulang kening.
Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis
a)      Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 Cm.
b)      Badan tegap, namun tidak setegap Meganthropus.
c)      Volume otak berkisar antara 750-1350 Cc.
d)     Tonjolan kening besar dan tidak berdagu.
e)      Hidung besar dan tidak berdagu.
f)       Mempunyai tulang yang kuat dan geraham yang besar.
g)      Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.



2.2.3. Homo
Manusia Purba dari jenis Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling muda. Fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 SM. Dari volume otaknya sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia purba ini sudah merupakan manusia ( Homo ) dan bukan lagi manusia kera ( Pithencantropus ). Homo merupakan manusia purba yang memiliki fikiran yang cerdas, di indonesia sendiri ditemukan 3 jenis manusia purba dari jenis homo yaitu :
A.    Homo Soloensis
Ditemukan oleh Van Keoningswald di desa ngandong lembah begawan solo tahun 1931-1934. Fosilnya ini berupa tengkorak, tulang rahang dan gigi. Manusia jenis ini lebih tinggi tingkatannya bila di bandingkan dengan manusia jenis Pithecantropus Erectus.
B.     Homo Wajakensis
Ditemukan oleh Eugene Dubois di Wajak, Tulung Agung, Jawa Timur pada tahun 1889. Fosil yang ditemukan antara lain berupa tengkorak, rahang atas dan rahang bawah, tulang kering, serta tulang paha. Homo Wajakensis memiliki tingkat kesempurnaan yang lebih tinggi daripada pithecantropus erectus. Termasuk juga dalam homo sapien.
C.     Homo Sapien
Homo Sapien berasal dari kata homo ( manusia ) dan sapien ( cerdas ). Jadi homo sapien berarti manusia cerdas, homo sapien ini hidup di zaman holisin. Homo sapien merupakan jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sempurna seperti manusia sekarang. Para peneliti menganggap jenis homo sapien ini yang menjadi nenek moyang bangsa-bangsa di dunia yang berasal dari yunan daratan cina selatan dan menyebar di kepulauan Indonesia pada tahun 1.500 SM.
Ciri-ciri manusia purba homo
a)      Memiliki bentuk tubuh yang hampir sama dengan bentuk tubuh manusia pada zaman sekarang.
b)      Banyak meninggalkan benda-benda budaya.
c)      Memiliki kehidupan sederhana.





2.3.  Benda peninggalan yang membuktikan keberadaan manusia purba di Indonesia
Sebuah paradigma atau kisah sejarah tidak akan menjadi fakta sejak bila tidak disertai bukti sejarahnya. Begitupun dengan sejarah peradaban manusia purba tentu ada bukti sejarahnya sendiri.
Secara umum bukti sejarah yang menunjukan bahwa manusia purba itu bener-bener ada salah satunya dapat di identifikasi melalui 2 peninggalan yaitu peninggalan yang berbentuk fosil dan yang berbentuk artepak.
2.3.1 Fosil
Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sadimen. Fosil dapat ditemukan ditemukan melalui proses penggalian ( ekskapasi ). Fosil yang dapat memberi petunjuk melalui kehidupan purba di zaman prasejarah dinamakan fosil pandu ( left fosil ).
            Oleh para pakar-pakar dibedakan menjadi beberapa fosil. Ada fosil batu biasa, yaitu fosil yang terbentuk dalam batu ambar. Fosil Ter yaitu seperti yang terbentuk di sumur Tar Ia Brea di kalifornia. Hewan dan tumbuhan yang dikirai sudah punah ternyata masih ada disebut fosil. Ilmu yang mempelajari fosil adalah Paleontologi.

A.    Secara singkat definisi fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1.      Organisme mempunyai organ tubuh yang keras.
2.      Mengalami pemosilan.
3.      Terlepas dari bakteri pembusuk.
4.      Terjadi secara alamiah.
5.      Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit.
6.      Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

B.     Proses terbentuknya Fosil
            Fosil terbentuk dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi ketika tumbuhan terkubur dalam kondisi yang bebas oksigen. Fosil yang ada jarang terawetkan dalam bentuknya yang asli. Dalam beberapa kasus, kandunagan mineralnya berubah secara kimiawi atau sisa-sisanya terlarut semua sehingga digantikan dengan cetakan.




            Kebanyakan fosil ditemukan dalam batuan enolapan ( sadimen ) yang permukaannya terbuka. Batu karang yang banyak mengandung fosil disebut fosiliterus. Tipe-tipe fosil yang terkandung didalam batuan tergantung dari tipe lingkungan sadimen secara alamiah terendapkan. Sadimen laut, dari garis pantai, dan laut dangkal, biasanya mengandung paling banyak fosil.
            Fosil penting untuk memahami sejarah batuan sadimen bumi. Subdisivi dari waktu biologi dan kecocokannya dengan lapisan batuan tergantung pada fosil organisme berubah sesuai dengan berjalannya waktu. Perubahan ini digunakan untuk menandai periode waktu. Sebagai contoh, batuan yang mengandung fosil graptolit harus diberi tanggal dari era paleozolikum. Persebaran geografi fosil membuktikan para ahli biologi untuk mencocokan susunan batuan dari bagian-bagian di dunia

2.3.2. Artefak
Artefak adalah peralatan yang dibuat oleh manusia purba untuk membantu kelangsungan hidupnya. Artefak atau Artipact merupakan benda arkeologi atau peninggalan benda-benda bersejarah yaitu semua benda yang dibuat atau di modifikasi oleh manusia yang dapat di pindahkan. Contoh artefak adalah alat-alat batu, logam dan tulang, gerabah, prasasti, dan kertas-kertas, senjata-senjata logam ( anak panah, mata panah ) Terracotta dan tanduk binatang. Barang yang bersejarah ini sangatlah penting untuk diletakan di museum sehingga semua orang dapat melihat dan mempelajarinya.
            Artefak dalam arkeologi mengandung pengertian benda ( bahan alam yang jelas di buat oleh ( tangan ) manusia atau jelas menampakan ( Observable ) adanya jejak-jejak batuan manusia adanya ( bukan benda alamiah semata ). Melaluitehnologi pengurangan dan penambahan pada benda alam tersebut.
            Ciri-ciri penting dalam konsep artefak adalah bahwa benda ini dapat bergerak atau dapat dipindahkan ( Mopable ) oleh tangan manusia dengan mudah ( Relatif ) tanpa merusak dan menghancurkan bentuknya.







































BAB 3
PENUTUP


3.1. Kesimpulan
            Zaman pada saat manusia purba hidup dinamakan zaman prasejarah atau praaksara. Zaman praaksara juga disebut Nirkela, artinya zaman sebelum manusia mengenal tulisan ( Nir ) artinya tidak, dan Leka artinya tulisan ( aksara ). Penemuan zaman prasejarah belum diketahui secara pasti. Namun berdasarkan teori Evolosus yang di kembangkan oleh Charles Darwin, semua manusia berasal dari nenek moyang yang sama yaitu manusia yang menyerupai kera. Kemudia peradaban manusia diklasifikasikan lagi kedalam tiga pembabakan manusia pada zaman batu ( batu muda, batu tengah, dan batu tua ). Zaman logam dan zaman besi atau disebut juga sebagai manusia purba.

            Macam-macam manusia purba yang ada di Indonesia dibagi menjadi tiga yaitu, Meganthropus Paleojavanicus yang berarti manusia purba besar tertua dari Jawa. Pithecanthropus ( Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus soloensis ) yaitu manusia kera yang berjalan tegak. Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling muda ( homo soloensis, homo wajakensis dan homon sapien ).

            Fosil adalah sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Fosil dapat ditemukan melalui proses penggalian ( ekskapasi ), fosil yang dapat memberi petunjuk mengenai kehidupan purba zaman prasejarah dinamakan fosil pandu ( Left fosil ). Artefak adalah peralatan yang dibuat oleh manusia purba untuk membantu kelangsungan hidupnya.

3.2. Saran
Tulisan tentang fosil dan artefak sebagai bukti sejarah peradaban manusia purba di Indonesia ini masih banyak kekurangan, namun demikian ini adalah usaha belajar dari penulis untuk memahami dan mengenal fosil dan artefak yang membuktikan sejarahnya  di Indonesia. Karena itu penulis , mohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun agar sebagai generasi muda kita tidak melupakan sejarah peradaban bangsa kita sendiri, khususnya dalam mengenal dan memahami tentang adanya fosil dan artefak sebagai bukti peradaban manusia purba di Indonesia.


























DAFTAR PUSTAKA




http://nevillecavendish.blogspot.co.id/2015/12/makalah-tentang-manusia-purba-di.html





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lestarikan Alam Semesta